Tetanus atau kejang mulut adalah infeksi serius oleh bakteri Clostridium tetani yang memproduksi racun yang mempengaruhi otak dan sistem saraf.
Dan toksin tersebut menyebabkan kekakuan otot rahang dan kejang pada otot-otot lain pada tubuh penderitanya. Infeksi juga dapat menyebabkan seseorang sulit untuk bernapas yang akhirnya dapat berakibat fatal.
Spora Clostridium tetani dapat ditemukan paling sering di tanah, kotoran dan juga di mana saja. Jika mereka berada pada luka, maka neurotoxin tersebut akan mengendalikan gerakan otot-otot penderitanya.
Walaupun pengobatan tetanus ada namun tidak selamanya efektif dalam menyembuhkan tetanus. Dan cara terbaik untuk melindungi diri dari tetanus adalah dengan mendapatkan vaksinnya.
Apa saja gejala tetanus?
Gejala biasanya muncul sekitar 10 hari setelah infeksi awal, namun hal ini dapat bervariasi dari 4 hari hingga 3 minggu, dan dalam beberapa kasus dapat berlangsung hingga berbulan-bulan. Namun pasien dengan masa inkubasi yang lebih pendek cenderung akan memiliki gejala yang lebih parah.
Gejala pada Otot
Gejala pada otot ditandai dengan kejang dan kekakuan pada otot (utamanya otot pengunyah) sehingga tetanus ini terkadangn disebut juga penyakit kejang mulut.
Kejang otot kemudian menyebar ke leher dan tenggorokan, menyebabkan disfagia (kesulitan menelan). Kejang ini biasanya berlanjut pada kejang pada otot-otot wajah penderitanya.
Kesulitan bernapas dapat hasil dari leher dan kekakuan otot dada. Dengan beberapa pasien, perut dan anggota tubuh otot juga terpengaruh.
Gejala Kesulitan Bernafas
Pada kasus yang parah, tulang belakang akan melengkung ke belakang karena pengaruh pada gangguan otot punggung. Hal ini paling sering terjadi pada kasus tetanus pada anak-anak.
Gejala Umum lainnya berupa tinja berdarah, diare, demam, sakit kepala, sensivitas pada tekanan, salit tenggorokan dan takikardia (denyut jantung cepat).
Jika pasien tidak segera mendapatkan perawatan yang tepat maka risiko komplikasi bisa hadir yang bisa lebih mengancam jiwa. Beberapa komplikasi yang bisa muncul termasuk:
– Asfiksia (sesak napas)
– Serangan jantung
– Gagal ginjal
– Septicaemia (keracunan darah)
Apa yang menyebabkan tetanus?
Tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Spora Clostridium tetani yang mampu bertahan untuk waktu yang lama di luar tubuh. Mereka yang paling sering ditemukan di kotoran hewan dan tanah yang terkontaminasi, tapi mungkin ada hampir di mana saja.
Ketika Clostridium tetani masuk ke dalam tubuh mereka berkembang biak dengan cepat dan melepaskan tetanospasmin, neurotoksin (racun yang mempengaruhi sistem saraf). Dan ketika tetanospasmin memasuki aliran darah dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan gejala tetanus.
Tetanospasmin mengganggu sinyal yang dikirim dari otak ke saraf di sumsum tulang belakang, dan kemudian ke otot, menyebabkan kejang dan kekakuan otot.
Clostridium tetani masuk ke dalam tubuh terutama melalui luka robek atau tusukan benda-benda berkarat. Infeksi tetanus juga dapat berkembang sebagai akibat dari gigitan serangga, binatang, kulit terbakar, khitan, tato dan tindik badan dengan menggunakan alat yang tidak steril.
Nah, beberapa gejala dan faktor penyebab tetanus diatas semoga bisa menjadi bahan perhatian kita untuk tidak menyepelekan luka apapun pada kulit kita.